Kamis, 24 April 2014

percaya salah percaya

percaya tak percaya, sebuah segitiga 
percaya kenal percaya. percaya berteman percaya. percaya membawa percaya. percaya bicara percaya. percaya berbagi percaya. percaya menjaga percaya. percaya percaya percaya. percaya cemburu percaya. percaya terlupa percaya. percaya khianati percaya. percaya langgar percaya. percaya menikam percaya. percaya salah percaya. percaya terbunuh percaya. percaya marah percaya. percaya kecewa percaya. percaya tak lagi percaya. percaya hilang percaya 
ternyata.. percaya hanya kata. percaya tak bermakna. percaya tak pernah ada dalam ruang ruang maya 

empat tahun yang lalu,
saya pernah menuliskan itu pada sebuah catatatan. dan kejadian beberapa hari yang lalu telah mengingatkan saya kembali pada tulisan tersebut. ketika saya tiba-tiba "ditampar" seseorang karena sesuatu yang disampaikan (ntah apa juga saya nggak tau) orang lain pada seseorang tersebut. dan membuat sebuah kepercayaan (merasa) terkhianati.

dalam kasus ini, salah saya memang karna terbawa alur pembicaraan ketika lawan bicara yang notabene baru bilangan hari saya kenal, mulai bisa bicara tentang hal-hal pribadi kepada saya. ya, karna menurut saya ketika seseorang mampu menyampaikan hal-hal yang sangat pribadi, saat itu juga sebuah kepercayaan mulai terbangun. saya pun berimprovisasi, bahwa saya juga bisa memberikan kepercayaan, setidaknya pada level yang sama. tapi yang terjadi ternyata justru sebaliknya. hingga saya sampai pada kesimpulan, saya salah mempercayai orang. dan ya, saya menyesal, sangat!

ps:
1. percaya cukup sama Tuhan saja!
2. jangan percaya sama orang yang nggak bisa dipercaya (ingat point 1 hehehe)
3. kedekatan bukan jaminan kepercayaan (tidak berlaku untuk point 1 ekekekekek)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar