Minggu, 27 April 2014

memilih egois

saya kerap cemburu pada orang-orang yang ketika dihadapkan pada situasi harus memilih, mereka mampu mengambil pilihan yang berpihak pada kepentingan pribadinya..

sementara saya? saya gampang nggak tegaan. seringnya (sok) ngorbanin kepentingan pribadi. terutama dalam hal pekerjaan. padahal belum tentu juga yang saya dapatkan akan sebanding dengan apa yang sudah saya berikan. saya tidak pernah berhitung tentang keuntungan finansial yang akan saya terima. kerja ya kerja saja. ntah kenapa, saya hanya berkeyakinan bahwa semuanya akan berbanding lurus.

kali ini pun
saya sedang dihadapkan pada suatu pilihan. memilih untuk pergi, setelah beberapa perlakuan kurang menyenangkan yang saya terima, dan mengingat apa yang telah saya perjuangkan. bukan bermaksud tak ikhlas.
ntah mengapa, terkadang beberapa orang hanya mampu mengukur itu secara materi, mengabaikan penghargaan-penghargaan non materi, mengabaikan kepekaan nurani.
tapi lagi-lagi saya dihadapkan pada ketidaktegaan saya, ketika saya ingin memilih egois.

saya jadi kembali ingat pesan seorang kawan, "baik belum tentu benar, benar sudah pasti baik". saya selalu mengingatnya, namun ternyata saya kerap sulit menerapkannya. hingga saya terus belajar, menjadi baik dengan cara benar dan baik..

ah.. sungguh saya (sok) berdedikasi, (sok) loyal, dan ujung-ujungnya so(k)sial -__-"



Tidak ada komentar:

Posting Komentar